Banyuwangi, Tambakrejo, Muncar – Pada hari Kamis, 27 Juni 2024, di Balaidesa Tambakrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, telah dilaksanakan sosialisasi mengenai pernikahan dini. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk para pemuda, orang tua, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari Pemerintah Desa.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak negatif dari pernikahan dini, baik dari segi kesehatan, pendidikan, maupun sosial. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pemerintah Desa Tambakrejo bekerja sama dengan berbagai organisasi non-pemerintah yang fokus pada isu perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan.
Kepala Desa Tambakrejo, Bapak Nanang Widayat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pernikahan dini masih menjadi masalah yang cukup serius di wilayah tersebut. “Kami berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih menyadari bahaya pernikahan dini dan bersama-sama kita dapat menekan angka kejadian pernikahan dini di Desa Tambakrejo,” ujarnya.
Acara sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber dari Puskesmas Tapanrejo selaku mitra dari Desa Tambakrejo, yang menjelaskan risiko kesehatan yang dihadapi oleh anak-anak yang menikah di usia dini. Selain itu, juga memberikan materi tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak, serta bagaimana pernikahan dini dapat menghambat kesempatan mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Salah satu peserta sosialisasi, Ibu Siti, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan membuka wawasannya. “Selama ini saya tidak menyadari betapa besar dampak negatif dari pernikahan dini. Setelah mendengar penjelasan dari para narasumber, saya semakin yakin bahwa kita harus berjuang untuk mencegah pernikahan dini,” tuturnya.
Dalam sesi tanya jawab, berbagai pertanyaan dan diskusi menarik pun muncul, menunjukkan tingginya antusiasme dan kepedulian masyarakat terhadap isu ini. Pemerintah desa juga berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar angka pernikahan dini di Desa Tambakrejo dapat terus menurun. ( Edo – Jurnalis Desa )